Sagarmy – Stuart Attwell, wasit yang pernah menuai kritik keras dari Mikel Arteta, ditunjuk memimpin duel panas Sports Betting Arsenal kontra Manchester City pada pekan kelima Liga Inggris 2025/26 di Emirates Stadium, Minggu (21/9/2025) malam WIB.

Nama Attwell sebelumnya menjadi sorotan besar ketika memimpin laga Arsenal melawan Newcastle United pada November 2023. Dalam pertandingan itu, ia butuh empat menit untuk meninjau gol Anthony Gordon lewat VAR sebelum akhirnya mengesahkannya.

Keputusan tersebut menimbulkan kontroversi karena ada tiga faktor yang patut dipertanyakan: apakah bola sempat keluar lapangan, apakah Joelinton melakukan pelanggaran, serta potensi posisi offside. Seusai laga, Arteta meluapkan amarahnya dengan menyebut keputusan itu “memalukan” dan “tidak bisa diterima.” Arsenal bahkan merilis pernyataan resmi yang menuntut peningkatan kualitas wasit di Premier League.

Sejak insiden itu, Attwell tidak pernah lagi memimpin pertandingan Arsenal sepanjang musim 2023/24 hingga 2024/25, meski ia masih sering terlibat sebagai bagian tim VAR. Kini, hampir dua tahun berselang, Attwell kembali dipercaya memimpin laga penting ketika Arsenal sedang tampil impresif, sedangkan City justru diragukan konsistensinya.

Arsenal Masih Cari Formula Taktis Ideal

Di sisi lain, Mikel Arteta harus memutar otak dalam menentukan komposisi skuad. Kemenangan atas Athletic Bilbao menyoroti kedalaman tim, dengan Gabriel Martinelli dan Leandro Trossard yang kembali jadi pembeda dari bangku cadangan. Namun, justru hal ini memunculkan pertanyaan: mengapa kedua pemain kunci tersebut tidak diturunkan sejak awal?

1. Kreativitas Minim dari Duet Merino – Rice

Meski pertahanan Arsenal kokoh, serangan mereka kerap tumpul saat Mikel Merino dan Declan Rice dipasang bersama di lini tengah. Dari sembilan laga Liga Inggris dengan kombinasi tersebut, Arsenal hanya menang sekali—4-0 atas Ipswich. Sisanya, The Gunners terlihat kesulitan mengembangkan kreativitas, dengan contoh kekalahan dari Bournemouth dan Newcastle atau hasil imbang melawan Brighton.

Baca Juga : Kutukan Aaron Ramsey: Antara Kebetulan, Takhayul, Sports Betting, dan Narasi Global

Arteta memilih Merino–Rice karena daya juang mereka dalam duel fisik, tetapi konsekuensinya Arsenal kurang ide dalam menyerang. Statistik saat melawan Bilbao cukup jelas: 65% penguasaan bola, tapi hanya satu tembakan tepat sasaran.

2. Masalah Personel Menjelang Lawan City

Kebugaran Martin Ødegaard menjadi faktor kunci. Jika sang kapten tidak pulih tepat waktu, Arteta harus mencari alternatif. Opsi memajukan Eberechi Eze ke peran gelandang serang bisa jadi pilihan, namun pergeseran ini akan meninggalkan lubang di sisi sayap.

Absennya Ethan Nwaneri juga sempat mengejutkan, meski Arteta tampaknya belum sepenuhnya percaya pada pemain muda itu untuk laga besar. Jika Bukayo Saka belum fit, Arteta mungkin harus menurunkan Martinelli dan Trossard sebagai starter, walaupun keduanya lebih sering efektif sebagai “super-sub.”

Selain itu, Arteta juga harus menentukan kombinasi di lini belakang: apakah memilih Riccardo Calafiori atau Myles Lewis-Skelly, serta Mosquera atau William Saliba.

Laga Penentu Musim Arsenal

Arsenal musim ini terlihat lebih matang dan punya kedalaman skuad yang lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Namun, laga kontra Manchester City di Emirates bisa menjadi titik balik krusial. Kekalahan akan membuka jalan bagi Liverpool untuk menjauh di klasemen, sementara kemenangan bisa mempertegas ambisi Arsenal sebagai penantang utama gelar.

Arteta kini ditantang membuktikan bahwa timnya bukan hanya pandai bertahan hati-hati di laga besar, tetapi juga mampu menyerang dengan percaya diri dan menundukkan lawan sekelas Sports Betting Manchester City.


Leave a Reply