Patrick Kluivert, mantan striker legendaris Belanda dan Barcelona, yang menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia sejak awal 2025, kini menghadapi ujian berat setelah kegagalan Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

Meski demikian, Kluivert menegaskan tidak memiliki rencana untuk mundur dari jabatannya. kita akan membahas kondisi terkini Kluivert setelah kegagalan tersebut, dampaknya terhadap sepak bola Indonesia, serta relevansi industri sports betting dalam konteks sepak bola modern.

Nasib Patrick Kluivert Setelah Gagal Lolos

Patrick Kluivert resmi menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Januari 2025 dengan kontrak dua tahun hingga 2027, menggantikan Shin Tae-Yong dengan target ambisius mengantar Indonesia ke Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak merdeka. Namun, Indonesia gagal lolos setelah kalah dua kali beruntun dari Saudi Arabia (2-3) dan Irak (0-1) dalam babak playoff kualifikasi Piala Dunia 2026 di Grup B.

Setelah kekalahan penting tersebut, Kluivert menunjukkan rasa kecewa mendalam. Ia menilai timnya telah berkembang, baik secara kolektif maupun individu, dan sering menguasai pertandingan, namun hasil tidak mencerminkan usaha tersebut. Ia menyebut kegagalan ini sangat menyakitkan bukan saja bagi dirinya tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia.

Walaupun mendapat tekanan dan desakan pengunduran diri dari para pendukung sepak bola Indonesia, Kluivert mengaku belum memiliki rencana untuk mundur dan merasa perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap apa yang telah dilakukan timnya.

Rekam Jejak Kluivert dalam Dunia Sepak Bola

Sebagai pemain, Kluivert dikenal sebagai striker tajam yang pernah memperkuat Ajax, Barcelona, dan tim nasional Belanda. Pada usia 18 tahun, ia mencetak gol kemenangan di final Liga Champions UEFA 1995.

Setelah pensiun pada 2008, ia berkarier sebagai pelatih dan direktur olahraga, termasuk menjadi pelatih kepala beberapa klub dan tim nasional seperti Curaçao serta tim Turki Adana Demirspor sebelum ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Sebelum menangani Indonesia, Kluivert mendapat reputasi campuran dalam dunia pelatihan, dan karier kepelatihannya di Indonesia menjadi salah satu yang paling diawali dengan banyak harapan tinggi.

Penunjukkannya pun disambut optimisme untuk membawa Indonesia lebih jauh di kancah sepak bola internasional.

Kontroversi dan Hubungan dengan Sports Betting

Kluivert pernah terseret dalam kontroversi terkait gambling. Pada periode 2011-2012 ketika menjadi pelatih tim cadangan FC Twente, ia diketahui berhutang sekitar satu juta euro kepada kelompok kriminal yang terkait perjudian, walaupun tidak ada bukti bahwa ia terlibat dalam pengaturan skor pertandingan. Kluivert mengaku sebagai korban dan sudah membayar sebagian besar hutangnya. Kasus ini sempat terungkap kembali ketika dia menjabat sebagai direktur olahraga Paris Saint-Germain. Kontroversi ini menyoroti ketatnya hubungan antara sepak bola dan dunia sports betting, yang dapat menjadi persoalan serius bila tidak diawasi dengan baik.

Sports betting sendiri merupakan fenomena besar dalam sepak bola modern, di mana taruhan pada pertandingan sangat popular, termasuk di Asia Tenggara.

Industri ini bisa jadi mendorong perkembangan sepak bola dengan meningkatkan minat tetapi juga berpotensi menimbulkan risiko kecurangan dan korupsi jika tidak dikelola dengan benar

Keterkaitan figur sepak bola terkenal seperti Kluivert dengan kasus gambling menambah dimensi penting bagi pengawasan dan edukasi di ranah ini.

Dampak Kegagalan Lolos Piala Dunia bagi Indonesia dan Kluivert

Kegagalan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 tentu menjadi pukulan bagi sepak bola nasional yang sedang berusaha bangkit. Meski demikian, pencapaian masuk ke babak keempat kualifikasi dianggap sebagai prestasi terbaik dalam sejarah sepak bola Indonesia, menunjukkan progres yang nyata.

Bagi Kluivert, ini adalah titik kritis kariernya sebagai pelatih kepala Indonesia. Ia harus menghadapi kritik tajam dan mempertimbangkan bagaimana mempertahankan motivasi dan membangun kembali tim agar meraih hasil lebih baik di masa depan. Penentuan masa depannya sebagai pelatih tergantung pada evaluasi PSSI, meskipun kontraknya masih berlaku hingga 2027.

Nasib Patrick Kluivert setelah kegagalan Indonesia di Piala Dunia masih menggantung dengan tekanan besar namun tanpa keputusan mundur dari jabatannya. Kegagalan ini sekaligus membuka ruang evaluasi mendalam bagi Timnas dan PSSI dalam mengembangkan kualitas pemain dan strategi.

Selain itu, sejarah Kluivert dengan isu gambling memperlihatkan sisi gelap keterkaitan sepak bola dan sports betting yang harus diawasi. Melangkah ke depan, kolaborasi antara pelatih, pemain, dan institusi sangat penting untuk membawa Indonesia meraih mimpi besar di pentas dunia.

Artikel ini juga menyoroti bagaimana sports betting, meskipun menjadi peluang bisnis besar di dunia sepak bola, harus ditangani dengan etika dan kontrol ketat demi menjaga integritas olahraga. Kluivert dan sepak bola Indonesia menghadapi tantangan besar namun masih memiliki potensi berkembang demi masa depan yang lebih cerah


Leave a Reply