Sagarmy – Napoli harus menelan kekalahan 1-2 dari AC Milan pada pekan kelima Serie A 2025/26 Sports Betting di San Siro. Hasil ini terasa pahit karena skuad Antonio Conte tampil dominan secara statistik dan bahkan sempat unggul jumlah pemain, tetapi tetap gagal membawa pulang poin. Kekalahan tersebut sekaligus menimbulkan pertanyaan serius mengenai kestabilan performa Napoli di bawah arahan Conte.
1. Statistik Menggambarkan Dominasi Napoli
Data pasca laga memperlihatkan betapa Napoli menguasai jalannya pertandingan. Mereka mengendalikan bola hingga 64%, melepaskan 19 percobaan tembakan dengan 7 tepat sasaran, serta mencatat nilai expected goals (xG) mencapai 2,85—jauh lebih tinggi dibandingkan Milan yang hanya 0,74.
Namun, keunggulan angka tidak sejalan dengan hasil akhir. Dari sekian banyak peluang, hanya satu gol yang lahir, itupun lewat titik putih. Masalah penyelesaian akhir dan pengambilan keputusan di sepertiga akhir menjadi kelemahan utama Napoli. Sebaliknya, Milan tampil jauh lebih efisien: 6 tembakan dengan 3 on target, ditambah performa impresif Mike Maignan di bawah mistar.
2. Keputusan Conte yang Dipertanyakan
Absennya sejumlah bek utama seperti Buongiorno, Rrahmani, Olivera, serta Spinazzola memaksa Conte melakukan rotasi. Ia menurunkan Luca Marianucci sejak menit awal alih-alih Beukema yang lebih berpengalaman. Keputusan tersebut terbukti keliru, karena Marianucci kalah posisi dari Pulisic di menit ke-3 yang langsung menghasilkan gol pembuka untuk Milan.
Baca Juga : Dunia Sepak Bola Berduka Sports Betting
Mungkin Conte ingin memberi menit bermain kepada pemain muda sembari menyimpan tenaga untuk laga Liga Champions, tetapi eksperimen di pertandingan krusial justru berbalik merugikan Napoli. Gol cepat tersebut mengubah jalannya laga sejak dini.
3. Gagal Manfaatkan Kelebihan Pemain
Milan bermain dengan 10 orang sejak menit ke-57 setelah Pervis Estupiñán dikartu merah. Tiga menit berselang, Kevin De Bruyne mencetak gol penalti untuk memperkecil kedudukan 1-2. Dengan sisa waktu sekitar 40 menit, Napoli punya peluang emas membalikkan keadaan.
Namun kenyataan berkata lain. Upaya menekan pertahanan Milan yang berlapis lima tak mampu menembus organisasi rapat tim asuhan Stefano Pioli. Napoli hanya berputar-putar tanpa menciptakan kombinasi mematikan. Dominasi angka tak bisa diubah menjadi gol tambahan.
4. Duel Modric vs De Bruyne
Pertarungan di lini tengah juga menarik perhatian, mempertemukan Luka Modric dengan Kevin De Bruyne. Meski De Bruyne sempat mencetak gol dari titik putih, ia ditarik keluar lebih cepat karena frustrasi pada menit ke-72. Sementara Modric, dengan pengalamannya, tetap tampil hingga laga usai dan membantu Milan mengamankan kemenangan penting.
5. Alarm bagi Napoli
Kekalahan ini memberi banyak pelajaran bagi Conte dan timnya. Napoli bukan hanya gagal memaksimalkan peluang menyerang, tetapi juga goyah di lini belakang akibat cedera pemain inti dan keputusan rotasi yang kurang tepat. Ditambah lagi, mereka kesulitan menemukan solusi taktis saat memiliki keunggulan jumlah pemain.
Jika benar-benar ingin bersaing dalam perebutan Scudetto, Napoli harus segera memperbaiki penyelesaian akhir, menata kembali pertahanan, serta meningkatkan kreativitas serangan. Dominasi statistik Sports Betting tidak akan berarti tanpa hasil nyata di papan skor.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.